6 Jenis Pekerjaan Jurnalisme Untuk Dijelajahi


Apa itu jurnalisme?

Jurnalisme adalah profesi meneliti, melaporkan, mewawancarai, dan menulis untuk outlet berita seperti surat kabar, majalah, situs web, dan berita siaran.  Jurnalis adalah profesional media dan komunikasi yang mengamati dan merekam peristiwa yang layak diberitakan dan melaporkannya kepada publik.  Mereka bekerja di banyak peran dan tempat kerja di industri media, menggunakan berbagai alat dan keterampilan tergantung pada jabatan mereka.

Beberapa jurnalis melakukan perjalanan ke lokasi yang jauh untuk mendapatkan informasi terbaru tentang berita terkini.  Yang lain menulis dan melaporkan cerita lokal untuk audiens di komunitas mereka sendiri.  Di mana pun mereka bekerja, jurnalis biasanya berkoordinasi dengan kantor berita, otoritas lokal, dan jurnalis lain untuk menginformasikan kepada publik tentang peristiwa lokal, masalah nasional, dan perkembangan global.

Jenis pekerjaan jurnalistik

Ada banyak jenis jurnalisme, tetapi berikut adalah enam pekerjaan yang tersedia bagi seseorang yang tertarik dengan bidang jurnalisme:

1. Penulis lepas

Tugas utama: Wartawan lepas adalah jurnalis wiraswasta.  Alih-alih bekerja untuk agensi tertentu, mereka bekerja berdasarkan cerita ke cerita dan dibayar berdasarkan artikel, bukan gaji.  Wartawan lepas memilih apa yang mereka tulis dan untuk siapa mereka menulis.  Alih-alih melapor secara teratur ke kantor, jurnalis lepas sering kali bekerja paruh waktu atau memiliki jam kerja ganjil yang sesuai dengan jadwal mereka.

Karena mereka beroperasi secara independen, jurnalis lepas melaporkan berita yang penting bagi mereka.  Seorang jurnalis lepas mungkin berspesialisasi dalam menulis tentang topik tertentu, seperti kejahatan, peristiwa dunia, atau hiburan.  Setelah mendapatkan pengalaman beberapa tahun, seorang jurnalis lepas mungkin sering diundang untuk menulis sebagai ahli tentang topik khusus mereka.

Persyaratan: Wartawan lepas tidak harus memenuhi persyaratan yang sama seperti reporter biasa.  Mereka kadang-kadang dipekerjakan berdasarkan portofolio dan pengalaman mereka daripada pendidikan mereka.  Penulis lepas menemukan pekerjaan berdasarkan keterampilan menulis dan komunikasi mereka.  Mereka juga memiliki keterampilan manajemen waktu dan organisasi yang sangat baik, karena banyak yang bekerja dari rumah dan membuat jadwal sendiri.

2. Wartawan cetak

Tugas utama: Wartawan cetak menulis artikel yang diterbitkan di koran fisik, jurnal, dan majalah.  Wartawan cetak yang menulis untuk surat kabar melaporkan peristiwa yang layak diberitakan baik global maupun lokal.  Mereka juga mungkin menulis ulasan tentang bisnis lokal, restoran, atau rilis baru dalam hiburan.

Audiens jurnalis cetak adalah orang-orang yang berlangganan koran atau jurnal tertentu tempat jurnalis itu bekerja.  Wartawan cetak yang menulis untuk majalah mungkin menulis secara konsisten hanya tentang satu subjek, seperti mode, hiburan, atau olahraga.  Jurnalis yang menulis untuk surat kabar lebih cenderung melaporkan berbagai berita lokal atau global.

Wartawan cetak biasanya bekerja di kantor surat kabar atau majalah dengan tim wartawan lain.  Hari kerja jurnalis cetak melibatkan penulisan menggunakan komputer, memformat artikel untuk gaya tertentu dan melakukan wawancara dengan sumber, baik secara langsung maupun melalui telepon.

Persyaratan: Wartawan cetak umumnya diharuskan memiliki gelar Sarjana Jurnalisme, Komunikasi, atau Bahasa Inggris.  Mereka harus memiliki keterampilan menulis dan komunikasi yang baik.

3. Jurnalis siaran

Tugas utama: Wartawan siaran adalah reporter yang bekerja untuk kantor berita dan melaporkan berita di televisi atau radio.  Wartawan siaran mengunjungi situs-situs berita terkini untuk memberikan informasi kepada publik secepat mungkin.  Wartawan mengumpulkan informasi tentang peristiwa dengan mewawancarai korban, saksi dan orang lain yang relevan dengan sebuah cerita.  Setelah mendapatkan informasi yang mereka butuhkan, reporter lapangan atau reporter lain di ruang redaksi akan berbagi cerita di acara berita harian.

Wartawan televisi menggunakan keterampilan berbicara di depan umum untuk menyajikan cerita kepada audiens mereka.  Mereka mungkin bekerja di studio televisi, di mana mereka menyajikan berita dari belakang meja atau di depan layar hijau.  Wartawan televisi mungkin juga melaporkan dari tempat kejadian sebenarnya dari suatu peristiwa yang layak diberitakan.  Seorang reporter televisi terkadang berspesialisasi dalam melaporkan hanya satu jenis berita, seperti keuangan, kejahatan, atau bisnis.

Wartawan radio juga melaporkan berita di acara siaran berita.  Wartawan radio membaca berita dan melakukan wawancara melalui radio kepada audiens khusus mereka.  Wartawan ini juga dapat fokus pada pelaporan jenis berita tertentu tergantung pada stasiun radio tempat mereka bekerja.  Contoh umum termasuk stasiun olahraga, hiburan dan cuaca.

Persyaratan: Wartawan biasanya memiliki gelar Sarjana Jurnalisme, Komunikasi Massa, atau jurusan serupa.  Mereka harus memiliki kemampuan diksi dan berbicara di depan umum yang sangat baik.  Keterampilan interpersonal, keterampilan menulis dan keterampilan organisasi juga berharga dalam karir ini.

4. Wartawan foto

Tugas utama: Wartawan foto menggunakan fotografi untuk merekam dan melaporkan peristiwa yang layak diberitakan kepada publik.  Mereka menggunakan teknologi khusus, termasuk kamera, komputer, dan perangkat lunak pengeditan untuk membagikan gambar peristiwa yang berdampak kepada audiens mereka.  Jurnalis foto menangkap dan menyimpan catatan momen tertentu sehingga dapat disimpan dan dibagikan dengan orang lain.

Jurnalis foto bekerja sebagai tim dengan penulis berita dan editor untuk mengomunikasikan berita secara menyeluruh dan akurat.  Sebagian besar berita yang dilihat di televisi, di media cetak dan di web menyertakan salinan tertulis dan foto.  Jurnalis foto menggabungkan keahlian teknis mereka dengan pengalaman praktis mereka untuk mengambil foto yang berkontribusi pada pelaporan berita yang akurat.

Persyaratan: Wartawan foto dapat memegang gelar Sarjana Jurnalisme, Fotografi, atau bidang media visual lainnya.  Mereka sering dipekerjakan berdasarkan portofolio dan keahlian teknis mereka.  Keterampilan yang berguna bagi seorang jurnalis foto adalah keterampilan komunikasi, perhatian terhadap detail, dan pengalaman dengan berbagai peralatan kamera.

5. Editor salinan berita

Tugas utama: Editor salinan berita membaca dan mengedit kertas koran dan skrip berita sebelum dirilis ke audiens.  Copy editor mengedit naskah dan artikel untuk kejelasan dan akurasi untuk memastikan bahwa berita dapat dikomunikasikan secara efisien.  Tujuan dari editor salinan adalah untuk memformat informasi mentah sehingga dapat dipahami oleh seluruh audiens mereka.  Editor salinan berita mungkin mengedit nada, pilihan kata, atau panjang cerita.  Mereka bekerja dengan wartawan untuk memastikan setiap cerita dilaporkan seakurat mungkin.

Persyaratan: Editor salinan berita biasanya memiliki gelar Sarjana Jurnalisme, Komunikasi Massa, atau bidang terkait.  Mereka juga biasanya memiliki pengalaman kerja beberapa tahun di industri berita, seperti sebagai penulis, sebelum mereka menjadi editor.  Editor salinan berita bekerja di kantor tempat mereka biasanya mengoordinasikan tim jurnalis lain.

6. Produser berita

Tugas utama: Produser berita mengubah laporan berita individual menjadi siaran berita yang kohesif.  Produser berita bekerja di bidang penyiaran jurnalisme, mengorganisir dan memproduksi siaran berita reguler.  Mereka mengambil laporan berita hari itu dan mengaturnya ke dalam urutan yang "mengalir" atau mengikuti program yang dibangun dengan cermat.

Produser berita berkoordinasi dengan penulis, fotografer, editor, dan staf produksi kantor berita mereka untuk memastikan bahwa siaran langsung ditayangkan dengan lancar.  Mereka mengawasi transisi dari satu cerita ke cerita berikutnya dan memastikan siaran tetap sesuai jadwal.  Produser berita harus berkomunikasi dengan setiap karyawan di ruang redaksi untuk memastikan setiap laporan berita lengkap dan akurat sebelum ditayangkan.

Persyaratan: Produser berita biasanya diharapkan memiliki gelar Sarjana Komunikasi, Komunikasi Massa, atau Produksi Media.  Setelah lulus, mereka mungkin mencari pekerjaan entry-level di ruang redaksi untuk mengamati dan mendapatkan pengalaman praktis yang akan berharga di kemudian hari dalam karir mereka.  Produser berita membutuhkan keterampilan komunikasi, organisasi, dan interpersonal yang sangat baik.