Lima Dampak Buruk Kebiasaan Jam Karet


Istilah jam karet atau "ngaret" sudah tidak asing lagi bagi masyarakat Indonesia. Kebiasaan yang cenderung buruk ini menjadi rutinitas yang terus-menerus terjadi dan susah untuk dihilangkan. Bahkan beberapa menganggap kebiasaan ngaret adalah budaya orang Indonesia yang sudah melekat.

Bagi kamu yang sering melakukannya, mulailah berpikir bahwa kebiasaan ini akan menyebabkan kerugian bagi diri sendiri dan orang lain. Jika kamu selalu terlambat, kamu dianggap orang yang tidak bisa menghargai waktu. Berikut Lima dampak buruk yang dirasakan seseorang yang suka ngaret. Apakah kamu pernah mengalaminya?

1. Dicap buruk
Ketika kamu sudah memiliki janji pukul Dua Belas siang untuk bertemu dengan temanmu maka tepatilah janjimu untuk datang tepat waktu. Untung jika bisa datang beberapa menit lebih awal. Tahunya, kamu baru saja datang pada pukul Tiga sore dengan berbagai alasan.

Temanmu tentu akan tidak menyukai sikapmu yang seperti itu dan menganggap kamu adalah orang yang tidak menghargai waktu dan pertemanan kalian. Karena mungkin saja, temanmu harus mengorbankan kegiatan lainnya hanya untuk menunggumu datang ke tempat yang dijanjikan.

2. Tidak dipercaya
Jangan sesekali untuk memberikan keterangan bahwa kamu sudah berangkat ke suatu tempat padahal nyatanya masih bersantai di ranjang tidurmu. Terkadang banyak orang yang mudah mengatakan "otw" namun kehadirannya sangat lama sekali ditunggu.

Itu akan membuat orang lain yang menunggu hingga berjam-jam tidak akan lagi memercayaimu jika suatu saat kamu mengatakan "otw" di lain waktu.

3. Ketinggalan
Saat terlambat datang ke sekolah, kamu akan ketinggalan pelajaran yang sudah dimulai beberapa menit atau beberapa jam sebelumnya. Datang terlambat akan merugikan diri kamu sendiri karena teman-temanmu sudah satu langkah lebih maju dalam mengusai pelajaran dibandingkan kamu.

4. Sulit mendapat pekerjaan
Biasanya pada saat proses rekrutmen pekerjaan, perusahaan tentu ingin mencari orang yang disiplin dan tepat waktu. Saat kamu melamar pekerjaan dan memiliki jadwal wawancara, datanglah lebih awal dari waktu yang ditentukan. Jika kamu terlambat, perusahaan bisa saja mengabaikanmu karena keteledoran dan manajemen waktumu yang buruk.

5. Terancam kehilangan posisi pekerjaan
Terlambat satu kali atau dua kali mungkin masih dianggap wajar selama alasannya memang dapat ditoleransi. Tetapi, jika kamu melakukannya dengan sering datang ngaret ke kantor, atasanmu juga akan berpikir untuk mencari pengganti posisimu untuk digantikan dengan orang yang disiplin dan lebih siportif.

Meski terkenal dengan budaya ngaret, tidak semua orang Indonesia itu senang terlambat. Masih banyak orang-orang yang datang tepat waktu dan sangat menghargai ketepatan waktu. Biasanya orang-orang sangat kesal dengan orang yang suka ngaret karena dianggap tidak menghargai waktu dan usaha orang lain.

Perhatikan
Janji Jam Karet bukanlah budaya Indonesia, namun tetapi karena selalu membenarkan kebiasaan seolah-olah menjadi budaya Indonesia.